Puisi
>> Senin, 24 Agustus 2009
Fahami aku
Aab
Waktu semakin berlalu
Cepat mengukir kalbu
Sekilat ciptapun rindu
Pijakan langkah ragu
Tinggalkan 1000.000 kisah kita
Diuji dalam rasa duka tawa
Akan tiadakah lagi tawa
Tuk hapus sepi jiwa
Tolong fahami aku sekejap
Jangan teruslah meratap
Selagi kita bisa bersama
Curahkan semua impi kita
Aku tetap setia selamanya
Walau kita jauh sementara
Ingatlah detik yang kita rasa
Sambutan cinta pasti
Tercipta
Kasmaran Q
Aku terlahir di Dunia
Bukan untuk Menyakiti Mu
Namun Q Terlahir
Membawa sejuta Cinta
Untuk jadi Kenangan
Yang Dulu Q pernah Menyatu dLm Hati Mu
Tak Terasa Q Terlarut dengan Waktu
Perasaan Q slalu Merindukan Mu
Tak Terasa Hati Q
Telah Lama Menunggu Mu
Aku Kangen Sama Kamu
Apakah Kamu Juga Kangen dengan Aku
Aku Teringat Diri Mu
Setiap Waktu
Hati Q selalu Memanggil Kamu
Mungkinkah,,,,,,
Semua Akan Terjadi
Impian yang Q harapkan
Saling Mencintai
Dan Hidup Bersama Mu,,,,,
Tercipta 01 Juli 2009
Dalam Kesendirian Q
Buat San Riani
Sajak hati
Sebuah rindu bersarang di pucuk hatiku
Meski ranting itu patah,
perlahan rusakkan sistem yang lain...
Takkan bereaksi pada bunga cintaku...
Meski harus kuterima luka...
meracun, layaknya toxin ganas
Tetap tak terkontaminasi
Bisa, boleh hancurkan organ ini………
Hati boleh tak merasa lagi
Tapi.....
jiwanya tetap ada, takkan berubah
Karena tunas itu selalu tumbuh
Dibelahan yang terdalam
Hatimu
Hatimu dapat selembut ubur-ubur
juga setajam duri-duri landak
Kadang kutemukan seindah mutiara
Hatimu.....
bagai amoeba tingkat tinggi
Berubah seperti bunglon
Menipu seumpana adaptasi
Berwarna layaknya pelangi
Hatimu.....
variasi teka teki hidup
Hatimu laksana spesies tak bertuan
serupa preparat pada mikroskop
Bagai klasfikasi unik
Hatimu.....
gambaran tingkah lakumu
UNTUKMU FLU BABI
Oleh: Imamsyah*
aku tahu seberapa bencimu,
setahu aku tentang igauanmu di malam2 berhujan yang selalu menyebut namaku...
aku tahu seberapa khianatmu,
setahu aku tentang namaku yg selalu dibicarakan di meja2 panjang, meja2 pendek, berdebat iya dan tidak, sekarang dan nanti, atau mungkin pula peluk dan tikam..
aku tahu seberapa butuhmu,
setahu aku tentang namaku yang kau desis2kan saat memasak formula terlezat agar laku dijual dalam negosiasi2 itu..
yeah! aku juga tahu seberapa sayangmu,
setahu aku tentang betapa kerasnya hatimu untuk bertemu sepanjang tahun ini, apalagi untuk menelepon, dan jangan tanya saat ada orang yg ketelapasan menyebut namaku di depanmu..
dan aku juga sungguh tahu seberapa cintamu..
setahu aku tentang kau tetap berpakaian kuning padahal dalam acara jamuan makan malam ini, seluruh undanganku berpakaian biru semua..
jadi mari..
mari kita bicara tentang masa depan bangsa..
bersulang air mata rakyat jelata..
mencoret2 kertas amanah berjuta orang di luar
dan kalau sempat, jangan lupa untuk nanti keluar menyapa mereka,
berfoto tersenyum lebar..
jadi headline oke di koran nasional..
menyisihkan judul2 besar koran internasional: "flu BABI!"
peduli amat?
*Penulis adalah Ketua HIMABIO Periode 2009-2010
0 komentar:
Posting Komentar