interview pak nur widodo

>> Senin, 24 Agustus 2009

Bagaimana langkah-langkah bapak sebagai dosen berprestasi tahun ini?

Dosen berprestasi itu pada dasarnya dosen yang mampu melakukan tri darma perguruan tinggi mulai dari pengabdian, penelitian dan pembelajaran. Disamping itu dosen berprestasi juga diharapkan mampu membuat karya-karya yang unggul. Karya unggul ini biasanya dihasilkan melalui penelitian. Jika hasil penelitian ini sangat bagus (memiliki sumbangan penting terhadap IPTEKS) maka berpeluang untuk dilanjutkan pada pengusulan untuk memperoleh hak paten atau hak cipta kekayaan intelektual. Dosen berprestasi diharapkan melakukan implementasi hasil penelitian kedalam kegiatan pembelajaran, dan pengabdian. Intensitas dosen berprestasi dalam ketiga aktivitas tridarma diharapkan sangat tinggi.

Adakah motivasi atau dukungan dari keluarga maupun dari dosen-dosen yang lain?

Dukungan jelas ada, baik dari teman sejawat, lembaga, maupun keluarga. Dukungan dari sisi kelembagaan tampak dari penyediaan kesempatan melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat. Lembaga juga memberikan dukungan dengan selalu mempromosikan tiap dosen yang memiliki karya-karya unggulan untuk ikut berkompetisi menjadi dosen berprestasi. Setiap keluarga saya kira tentu memberikan dukungan berupa motivasi. Menjadi dosen berprestasi penting bagi keluarga untuk memberikan contoh dalam mendidik anak-anaknya bekerja keras.

Adakah kompetisi dosen berprestasi, sebelum nama bapak masuk kategori dosen berprestasi?

Ya tentau ada, Kompetisinya adalah menunjukkan keunggulan masing-masing seberapa jauh nilai yang dimiliki oleh setiap calon dosen berprestasi itu misalnya seberapa jauh karya-karyanya bisa dimanfaatkan dan dikaitkan dari penelitian, pengabdian, pembelajaran. Bagaimana dia melibatkan mahasiswa dalam aktivitas-aktivitas penelitiannya. Nah kalau sudah seberapa jauh berarti kan ada yang dekat, sedang, jauh, yang jauh itu tentu memiliki kredit poin untuk berprestasi.

Mungkinkah bapak ada rencana untuk melanjutkan prestasi go nasional atau internasional?

Kedepan sebaiknya memang begitu, Cuma saya kayaknya belum bisa disetarakan untuk taraf internasional. Kemarin saya pernah ikut bersama tim UMM dan di seleksi dikompertis. Tapi dikorpertis hanya mengambil 2 orang dari 25 peserta dan saya tidak termasuk yang menang. Yang menang memang UMM tapi bukan diri saya sehingga saya tidak memperoleh secara nasional hanya lokal (umm) saja tapi sudah patut disyukuri.

Menurut pandangan bapak, mahasiswa dan dosen biologi umm sudah memenuhi kebijakan universitas atau belum?

Memang sudah ada hal-hal yang mengembirakan walaupun belum sepenuhnya kita bisa mencapai cita-cita itu. Tapi bibit-bibitnya sudah terbentuk ini harus dikembangkan lebih lanjut. Sudah ada contoh wajah berprestasi sampai tingkat kompertis, biologi itu sudah berkali-kali sejak tahun 2005, 2006, 2008 terus semua level itu biologi terus. Kalau dosen berprestasi walaupun baru level universitas tapi sudah ada contoh tinggal melanjutkan dan mengembangkan. Jadi belum memenuhi baru mencoba untuk meraihnya.

Apa harapan bapak terhadap mahasiswa dan dosen biologi UMM?

Harapanya semua mahasiswa biologi punya komitmen, etos kerja sebagai mahasiswa berprestasi. Sedangkan semua dosen biologi saya berharap bisa berkesempatan terpilih sebagai dosen berprestasi.

0 komentar:

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger template Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP